Biografi Singkat Imam Bukhari

Beranda | Artikel

Biografi Singkat Imam Bukhari

Jumat, 10 Juli 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Ali Musri Semjan Putra

Biografi Singkat Imam Bukhari merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Faidah-Faidah Sejarah Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 19 Dzulqo’dah 1441 H / 10 Juli 2020 M.

Download juga kajian sebelumnya: Al-Mu’tamid Alallah

Kajian Tentang Biografi Singkat Imam Bukhari

Kita akan membahas sekilas tentang biografi Imam Bukhari, yaitu ulama yang sangat masyhur dari ulama Muhadditsin, yang mana kitabnya merupakan kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’an sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Arbain Nawawiyah setelah melewatkan hadits yang pertama, dan ini adalah ijma’nya para ulama tentang hal ini.

Sering kita mendengar nama beliau, bahkan hampir dalam setiap waktu atau kita katakan bahwa dalam sehari mungkin tidak ada orang tidak membaca nama beliau. Mulai dari nama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, nama para sahabat yang telah meriwayatkan hadits, kemudian hadits-hadits tersebut dikumpulkan oleh Imam Bukhari sekitar lima ribu sekian di dalam shahihnya. Dan tentu setiap hari para ulama, para thalabul ilmi, para du’at, kaum muslimin, mereka selalu tidak luput dari mendegar hadits-hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari.

Maka sangat penting kiranya kita mengenal bagaimana beliau ini dan sejarah kehidupan beliau, sehingga kita menambah rasa kecintaan kita kepada para ulama dan juga menumbuhkan rasa bagaimana kita ingin meneladani mereka.

Imam Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah telah menulis biografi tentang Imam Bukhari ini ketika beliau mensyarah Shahih Bukhari. Tapi Syarah Shahih Bukhari yang ditulis oleh Imam Ibnu Katsir ini tidak ditemukan, atau mungkin kitab beliau termasuk diantara kitab-kitab yang tersimpan di perpustakaan-perpustakaan dunia yang masih dalam bentuk manuskrip.

Kita membahas biografi Imam Bukhari karena memang berkenaan dengan pembahasan tentang khilafah Bani Abbasiyah pada masa pemerintahan Al-Mu’tamid Alallah. Dimana dalam kekuasaannya telah meninggal Imam Bukhari dan Imam-Imam lain dari penulis Kutubus Sittah. Pada tahun 2.556, Imam Ibnu Katsir menyebutkan ulama-ulama yang wafat pada tahun tersebut, diantaranya adalah Imam Bukhari.

Para penulis biografi Imam Bukhari juga sudah banyak, termasuk Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah dalam mukaddimah Fathul Bari juga membahas biografi Imam Bukhari secara panjang lebar, bagaimana metode beliau mengumpulkan hadits, berapa jumlah haditsnya dan beliau membahasnya dengan sangat luas.

Diantara bahasan yang kita bahas di sini yaitu dari Syaikh Abdussalam Mubarakfuri yang cukup panjang sekali termasuk pengenalan tentang Shahih Bukhari itu. Juga dari Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi ad Dimasyqi. Juga جزء فيه ترجمة البخاري dari Imam Adz-Dzahabi.

Kita akan membahas dari karangan Adz-Dzahabi saja. Kalau kita ambil dari karangan Mubarakfuri, itu sangat panjang sekali.

Nama dan Kelahiran Imam Bukhari

Nama beliau adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju’fi Al-Bukhari. Al-Bukhari adalah nisbah kepada Bukhara, daerah Asia Kecil yang dulu merupakan bagian dari kekuasaan Uni Soviet. Banyak ulama mengantakan bahwa Bardizbah adalah seorang keturunan Persia kemudian pindah ke Bukhara (hari ini disebut Uzbekistan).

Adapun Al-Ju’fi adalah nama dari penguasa ketika Al-Mughirah (kakek Imam Bukhari) masuk Islam, yaitu diatas kepala suku atau kabilah bernama Al-Ju’fi.

Imam Bukhari lahir di Bukhara pada malam jum’at, tanggal 13 Syawal 294 Hijriyah. Secara tahun masehi, beliau lahir pada 20 Juli 810 M dan meninggal 1 September 870 M.

Bapaknya meninggal ketika beliau masih kecil. Diwaktu kecil juga Imam Bukhari mengalami kebutaan.

Keluarga Imam Bukhari

Imam Bukhari dua orang bersaudara, yaitu Ahmad dan Muhammad (Imam Bukhari). Ibu Imam Bukhari dikenal sebagai wanita yang shalihah. Imam Bukhari juga pernah menyebutkan bahwa bapaknya adalah orang yang shalih, pernah bertemu dengan Imam Malik bahkan bapaknya bisa meriwayatkan hadits dari Imam Malik. Jadi keluarga Imam Bukhari adalah keluarga yang sibuk dengan ilmu.

Bagaimana kelanjutan kisah yang penuh manfaat ini?